Sabtu, 20 Maret 2010

analisi cerpen SUWENG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2009

Analisis Cerpen “Suweng”

Cerpen Hasta Indriayana

Suara merdeka halaman 14


Pada cerpen Hasta Indriayana yang berjudul Suweng ini mempunyai pengaluran maju mundur karena ketika awal dari cerpen ini pengarang langsung menceritakan ketika Suweng menderita yang di asingkan di bukit di ujung desa yang sangat sulit untuk mencapai bukit tersebut. Dengan melewati tegalan yang yang luas sekali yamg sangat terasingkan oleh warga desa yang mengucilkan Suweng. Dan ketika pengarang menceritakan kejadian tersebut dengan paragraf selanjutnya pengarang mengangkat cerita dan kejadian yang pernah terjadi pada masa lalu sang tokoh. Dengan paragraf baru pengarang membuat peristiwa yang baru. Pengarang menceritakan sepasang suami istri yang menikah di desa yang baru mereka tinggali sebagai suami istri. Suami istri tersebut berprofesi sebagai pegawai negri atausebagai guru di desa yang termasuk desa tertinggal. Mereka sangat di kenal baik di desanya karena hanya mereka yang menjadi guru di desa tersebut jadi warga desa sangat menghormati sepasang suami istri ini. Mereka juga di kenal sebagai warga desa yang ramah kepada siapa pun jadi tidak salah jika warga desa sangat menghorrmati mereka. Sampai mereka mengenal dengan baik satu persatu warga desa yang tinggal di desa itu.


Di paragraph selanjutnya pengarang kembali menceritakan kejadian dan masalah-masalah yang terjadi pada suweng. Bagaimana Suweng yang di kenal sebagai gadis yang cantik dan idaman semua pria di desanya dan bisa di bilang Suweng adalah bunga desa yang di perebutkan oleh pemuda-pemuda di desanya. Sampai suatu ketika terjadi peristiwa yang sangat tidak diinginka oleh Suweng. Ketika Suweng yang notabenya sebagai bunga desa di perkosa oleh pria yang sangat misterius dan belum di ketahui identitasnya. Pengarang mencoba menutupi identitas yang memperkosa Suweng dan menjadi teka teki untuk pembaca. Mungkin dengan tujuan pengarang membuat penasaran pembaca hingga pembaca ingin membaca terus bagaimana kelanjutan dan akhir kisah Suweng ini. Suweng sangat kecewa dengan apa yang terjadi pada dirinya. Dengan perasaan yang tidak karuan Suweng tidak mempercayai periistiwa yang terjadi begitu cepatnya. Laki-laki itu ketika peristiwa telah terjadi terliaht sangat puuas dengan apa yang di dapatkanya. Dan laki-laki itu kabur dari rumah gadis yang baru saja di cumbunya dan segaligus bunga desa di desanya. Dan sampai akhirnya seisi desa geger dengan adanya berita jika suweng yang tinggal sendiri di dalam gubuknya itu hamil. Warga desa geger dengan adanya berita tersebut. Bagaimana warga desa tidak kaget dengar berita yang sangat mencengangkan ini. Karena warga desa pun tahu jika gadis yang di beritakan hamil ini tinggal sendiri di dalam gubuknya itu. Warga pun bertanya-tanya siapa kah gerangan yang menghamili Suweng. Ggadis yang malang itu juga tidak mau memberitahu siapa laki-laki yang telah tega melakukan perbuatan yang sangat tidak terpuji itu. Suweng diam seribu bahasa. Maka demi mengetahui siapa yang telah menghamili bunga desa ini warga telah mendatangkan orang pintar. Dengan usaha tersebut warga desa berharap siapa yang menghamili Suweng bisa terungkap perbuatannya. Orang pintar itu pun memberikan beberapa cirri-ciri orang yang menurutnya adalah orang yang menanam benih di rahim Suweng. Tetapi Suweng tetap tidak bergeming. Tetap pada penirian awal dia yang tak mau member tahu siapa yang telah tega menanam benih di rahimnya dan tak mau bertanggujawab.

Pengarang juga menceritakan bagaimana dia bisa di panggil Suweng. Karena dia mempunyai anting-anting di telinganya tetapi uniknya dia hayan memiliki satu anting-anting di telinganya dan hal itu yang memjadikan cirri-ciri dari Suweng. Dan dari sejak itu lah dia dipanggil dengan sebutan suweng. Dan tal lain dia adalah mertua dari istri pasangan pegawai negri sipil itu. Tetapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab bagaimana Suweng bisa hamil. Cerita itu pun menjadi teka teki pada saat itu. Banyak isu yang beredar Suweng di hamili seorang tokoh desa tapi di tutup-tutupi, ada yang bilang Suweng di hamili oleh jin. Tetapi ada juga cerita yang beredar Suweng itu hamil karena berdasarkan suka sama suka. Tetapi peristiwa itu tidak ada yang tahu sampai sekarang. Pengarang menceritakan begitu terus menerus. Dan saya berkesimpulan bahwa cerpen ini mempunyai pengaluran campuran. Dan mempunyai alur yang komplek karena tidak menggunakan alur lurus.

Tokoh dalam cerpen ini banyak yang sulit diungkapkan menurut saya. Karena alur yang ada pada cerpen Suweng ini membuat sulit pembaca meneliti atau mengkaji tokoh dan penokohannya. Tokoh di dalam cerpen ini adalah Suweng sebagai tokoh utama, kemudian tokoh Aku yang sebagai suami dari anak yang lahir dari rahim Suweng dan dulu sebagai pemuda di kampong halaman yang sama dengan desa yang tempat tinggal Suweng ini, kemudian istri dari tikoh Aku yang menjadi anak dari tokoh utama pada cerpen ini juga yaitu Suweng. Lik Paidi sebagai tetangga dari pasangan pegawai negri sipil yaitu tokoh Aku dan istrinya. Bude Arjo sebagai tetangganya juga,

Penokohan yang ada pada cerpen yang di karang Hasta indriayana ini adalah tokoh Suweng sebagai gadis cantik nan ayu yang menjadi kembang desa pada saat Suweng masih muda. Penokohannya adalah memiliki kecantikan yang banyak membuat pemuda di desanya terpesona, baik hati juga adalah sifat dari Suweng dan factor itu juga yang membuat banyak yang suka kepadanya tetapi sejak kejadian yang terjadi padanya banyak warga desa yang mengucilkannya. Suweng juga di kenal sebagai wanita yang pemalu. Bodoh sifatnya yang terjadi karena memiliki latar belakang ekonimi yang tidak mencukupinya untuk bersekolah. Penokohan Aku yang sebagai suami dari anaknya suweng memiliki sifat yang baik hati yang menjadikan dia di kenal oleh banyak warga desa dan factor sebagai pegawai negri sipil juga yang menyebabkan Aku di kkenal baik oleh warga desanya. Aku juga sebagai suami yang baik dengan merawat istrinya dengan baik dan sangat perhatian dengan pasanganya. Dan selanjutnya istri dari tokoh aku. dia adalah tokoh yang pemalu sama juga seperti ibunya yaitu Suweng, dan dia memiliki daya pikat yang begitu mempeso sehingga bisa menarik tokoh Aku yang sekarang menjadi suaminya untuk memperistrinya dengan kecantikan, kesederhanaan dan kebaikan hati yang membuat tokoh Aku jatuh cinta dan menikahinya sampai pasangan ini pun diberikan anugrah kehamilan pada sang istri yang membuat pasangan ini sangat bahagia dan mertua dari tokoh aku yang tidak lain adalah Suweng.

Tema kita tau dalam karya sastra aatu cerita rekaan memiliki dua tema yaitu tema mayor dan tema minor. Menurut saya sebagai pembaca tema mayor pada cerpen yang di tulis oleh Hasta Indriayana ini adalah tentang percintaan yang terjadi pada tokoh utama dan hal itu yang menyebabkan tema mayor kebentuk sesuai dengan apa yang terjadi pada cerpen Suweng ini. Bagaimana Suweng mengalami peristiwa percintaan yang begitu tragis dan segaligus sangat mengharukan, bagaimana percintaan Suweng yang mengalami hambatan-hambatan yang begitu besar sampai Suweng di asingkan di sebuah bukit yang jauh dari desa karena kebodohannya dank arena nasib yang membuat ai penjadi wanita yang malang. Tema minornya adalah bagaimna terjadinya atau asal usul dari kebudayaan atau suatu hal yang terjadi hibgga saat ini seperti bagaimana asal usul terjadinya nama Suweng. Dan kebudayaan yang ada pada masyarakat desa seperti mengadakan hajatan rumah yang baru saja di tinggali oleh pemilik bbarumya, kebudayaan merayakan kehamilan.

Amanat pada cerpen Suweng ini adalah wanita seharusnya mempunyai pengetahuan dan ilmu yang cukup agar tidak dibohongi oleh siapa pun, jangan menjadi orang yang pesimis ketika keadaan ekonomi yang kurang mencukupi untuk bersekolah. Karena dengan tekat, niat dan usaha apa saja yang kita ingini bisa tercapai tergantung kita yang menyikapinya. Di dalam berhubungan sepasang yang saling mencinta juga harus ada ikatan pernikahan. Bukan hanya berdasarkan suka sama suka habis itu kita lantas member apa saja yang kita punya. Karena jika terjadi hal seperti itu nanti aku merugukan kita sendiri. Amanat yang bisa kita ambil dari cerpen ini juga adalah bagaimana kita bisa mengadptasikan kebudayaan yang terjadi di daerah tertentu. Karena setiap daerah mempunyai kebudayaan yang berbeda. Jangan sampai kita menjadi korban yang tidak tahu kebudayaan setempat dann menjadiskan kita sebagai individu yang tidak bisa hidup dtanpa bantuan orang lain dikucilkan atau terkena sanksi akibat perbuatan kita sendiri yang menyalahi aturan di daerah tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar